Minggu, 22 September 2013

Kelaikan Medik dalam menggunakan Kontrasepsi

Kelaikan Medik dalam menggunakan Kontrasepsi
Pemadanan antara keinginan klien dengan kelaikan medik dalam memilih metode kontrasepsi
1.      Pendahuluan
a.       Informasi akurat dan objektif tentang mekanisme kerja dan pengaruh bahan aktif kontrasepsi merupakan bahan pertimbangan utama dalam memilih metode terpilih
b.      Cepatnya perkembangan teknologi kontrasepsi membuat petugas kesehatan harus mengaplikasikan informasi terkini dalam konseling/pemberian informasi   
2.      Strategi bagi Pelayanan KB Berkualitas
a.       Perencanaan, manajemen dan penilaian keberhasilan program KB harus mengacu pada hak klien
b.      Menjamin ketersediaan berbagai metode dan kualitas kontrasepsi dalam pelayanan
c.       Mengaplikasikan kelaikan medik dalam konseling dan pelayanan KB
3.      Three Key Messages in Healthy Timing and Spacing of Pregnancy
a.       After a livebirth, woman should wait 24 months before getting pregnant
b.      After an abortion, woman should wait 6 months before another pregnancy
c.       Woman should wait at least age 18 for the first pregnancy


4.      Masalah mutu dan akses dalam pelayanan kontrasepsi
a.       Kurangnya informasi adekuat tentang berbagai aspek medik dan kesesuaian alat kontrasepsi bagi klien
b.      Masalah kecukupan fasilitas bagi pelayanan metode kontrasepsi teknologi tinggi atau canggih
c.       Adanya kesesuaian antara pasokan dan kebutuhan
d.      Jaminan ketersediaan dan kepatuhan petugas dalam mengikuti panduan pelayanan
e.       Komunikasi Interpersonal/Konseling yang lengkap, tidak hanya tentang kontrasepsi tetapi juga termasuk PMS atau aspek seksualitas lainnya   
  1. Efektifitas Metode Kontrasepsi
Sangat tergantung dari:
a.       Mekanisme kerja untuk mencegah terjadinya kehamilan
b.      Ketepatan cara penggunaan
c.       Konsistensi dalam menggunakan
d.      Tingkat ketergantungan terhadap kepatuhan klien dalam menggunakan secara benar

Tabel 4-1: Efektifitas Metode Kontrasepsi
                          
Nilai  0 – 1: Sangat Efektif       2 – 9: Efektif         > 9: Kurang Efektif

Efektifitas
Metode Kontrasepsi
Kehamilan per 100 perempuan dalam 12 bulan pertama pemakaian
Digunakan secara biasa
Digunakan secara tepat dan konsisten
Sangat Efektif
-Implan
-Vasektomi
-Suntikan Kombinasi
-Suntikan Progestin
-Tubektomi
-AKDR T Cu380A
-Pil Progestin (laktasi)
0,1
0
0,3
0,3
0,5
0,8
1,0
0,1
0,1
0,3
0,3
0,5
0,6
0,5
Sangat efektif bila dipakai secara tepat dan konsisten
-Metode Laktasi Amenore
-Pil Kontrasepsi Kombinasi
-Pil Progestin (non-laktasi)
2

6 – 8

-
0,5

0,1

0,5
Efektif bila dipakai secara tepat dan konsisten
-Kondom Pria
-Sanggama Terputus
-Diafragma + Spermasida
-KB Alamiah
-Kondom Perempuan
-Spermasida
14
19
20
20
21
26
3
4
8
1 – 9
5
6


Kehamilan akan meningkatkan Risiko Medik pada keadaan berikut ini :

-        Hipertensi
-        Diabetes Melitus
-        Penyakit Jantung Iskemik
-        Penyakit Katup Jantung disertai Hipertensi
-        Stroke
-        Karsinoma Payudara
-        Karsinoma Endometrium atau ovarium

-        Penyakit Menular Seksual
-        HIV/AODS
-        Sirosis Hati
-        Hepatoma
-        Penyakit Trofoblas Ganas
-        Anemia Bulan Sabit
-        Skistosomiasis dengan Fibrosis Hati
-        Tuberkulosis

  1. Kembalinya Kesuburan
a.       Kecuali Kontrasepsi Mantap, kesuburan dapat pulih bila penggunaan kontrasepsi dihentikan
b.      Kontrasepsi Mantap dianggap sebagai metode permanen/tidak dijanjikan untuk dipulihkan
c.       Pulihnya kesuburan segera terjadi bila alat kontrasepsi dihentikan/dilepas, kecuali suntikan DMPA/Net-En yang memerlukan waktu 10/6 bulan pascasuntikan terakhir

  1.  Klasifikasi Kelaikan Medik
a.      Tidak ada pembatasan untuk  menggunakan kontrasepsi
b.      Manfaat kontrasepsi lebih besar dari risiko yang mungkin terjadi
c.       Risiko kontrasepsi lebih besar dari manfaat yang mungkin diperoleh
d.      Risiko sudah jelas sementara manfaatnya tidak banyak diketahui

  1. Klasifikasi Kelaikan Medik (khusus untuk Kontrasepsi Mantap)
a.       Tak ada alasan medik untuk tidak menggunakan Kontap
b.      Dapat menggunakan Kontap bila disiapkan secara khusus dan waspada terhadap  berbagai penyulit yang mungkin terjadi
c.       Kontap dapat digunakan setelah kondisi medik  yang menghalangi dapat diatasi
d.      Kontap hanya dapat dilakukan oleh tenaga ahli, menggunakan teknologi canggih, dan peralatan penunjang khusus 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar