Senin, 23 November 2020

Review drama korea SAVE ME (2017)

 


Seorang gadis dikelilingi oleh orang-orang yang mencurigakan dan diam-diam berbisik, "Selamatkan aku!" Di gang lingkungan yang gelap, dan beberapa pemuda yang menganggur mendengarnya dan lari untuk menyelamatkannya. Mereka menemukan bahwa dia terjebak dalam semacam kultus agama semu dan mencoba untuk membantunya, tetapi yang terjadi kemudian adalah serangkaian peristiwa mengerikan yang penuh ketegangan yang membuat kita lebih bertanya-tanya tentang ilmu jiwa manusia.


Details Drama Korea Save Me (OCN)


Title: 구해줘 / Guhaejwo

Also known as: Rescue Me

Genre: Action, suspense, thriller, crime

Episodes: 16

Broadcast network: OCN

Broadcast period: 2017-Aug-05 to 2017-???-??

Air time: Saturday & Sunday 22:20

Original Soundtrack: Save Me (OCN) OST


Daftar Pemain Drama Save Me (OCN)


Main Cast


The Four Bumpkins


Ok Taecyeon as Han Sang Hwan

Woo Do Hwan (우도환) as Suk Dong Chul

Lee David as Woo Jung Hoon

Ha Hoe Jung (하회정) as Choi Man Hee


Sang Mi’s family


Seo Ye Ji as Im Sang Mi

Jung Hae Kyun as Im Joo Ho

Yoon Yoo Sun as Kim Bo Eun

Jang Yoo Sang (장유상) as Im Sang Jin

Minggu, 14 April 2019

KENALI TANDA AWAL KANKER PAYUDARA

 

Ciri-ciri Penyakit Kanker Payudara Stadium Awal

Berikut ini adalah gejala dan ciri-ciri penyakit kanker payudara yang perlu Anda kenali :
  • Munculnya benjolan pada payudara. Meski benjolan ini tidak selalu terasa sakit, namun Anda perlu berwaspada saat menemukan benjolan pada payudara.
  • Puting payudara terasa sakit. Gejala yang mengidentifikasi penyakit kanker payudara yang selanjutnya adalah timbulnya rasa sakit pada puting payudara. Selain terasa sakit, puting juga biasanya mengalami perubahan dan mengeluarkan cairan yang tidak normal.
  • Warna kulit payudara menjadi berubah. Beberapa orang yang tidak waspada atau tidak menyadari akan mengira bahwa kondisi ini hanya infeksi kulit biasa. Kulit payudara akan menjadi kemerahan seperti iritasi dengan tekstur kulit yang berubah menyerupai tekstur kulit jeruk. selain itu pengidap kanker payudara akan mendapati perubahan kulit yang cukup signifikan, pasalnya kulit payudara akan tampak menebal dan berlekuk-lekuk.
  • Benjolan juga muncul pada ketiak. Meski termasuk kedalam jenis kanker payudara, namun pada beberapa kasus banyak ditemui penderita kanker payudara juga mengalami benjolan pada ketiak. Hal tersebut karena sel kanker menyerang hingga ke jaringan payudara yang meluas hingga ke bawah ketiak.

Apa Saja Yang Harus Dilakukan Untuk Mencegah Serta Mengatasi Kanker Payudara?

✓ Biasakan Gaya Hidup Sehat

Gaya hidup sehat bisa anda awali dengan berolahraga teratur. Disamping itu Anda juga harus berusaha menghilangkan kebiasaan merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol.

✓ Lakukan Diet Sehat

Melakukan diet dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung nutrisi sangatlah penting bagi tubuh. Cara ini dapat membantu Anda untuk makan makanan dengan porsi lebih kecil dan lebih sering seharinya.

✓ Berolahraga Dengan Teratur

Kanker biasanya akan menyebabkan penderitanya mengalami penurunan daya tahan tubuh, misalnya menjadi mudah lemas dan cape yang berkepanjangan dan tidak akan membaik dengan beristirahat. Berolahraga teratur dapat membantu Anda menghilangkan badan lemas dan lesu. Anda dapat memulainya dengan berjalan dan memilih olahraga yang nyaman untuk Anda.

✓ Mengkonsumsi Obat Alami

Obat Alami kami hadirkan sebagai rekomendasi terakhir dan sangat dianjurkan. Mengapa demikian? Karena obat yang terbuat dari bahan alami tanpa campuran bahan kimia akan membantu anda mengatasi penyakit kanker dengan efektif. Selain itu Obat Alami Kanker Payudara aman dan kan menjauhkan anda dari resiko-resiko berbahaya yang tidak diharapkan. Obat Alami juga dapat anda gunakan sebagai perawatan agar tubuh anda tetap sehat dan tidak mudah terjangkit penyakit.

Sabtu, 13 April 2019

Kelas balita, media untuk meningkatkan pengetahuan bagi ibu



Apakah Kelas Ibu Balita?
Kelas Ibu Balita merupakan kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia 0-5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi, dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator dengan menggunakan buku KIA
Tujuan Kelas Ibu Balita
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan perilaku ibu hamil tentang kesehatan balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan & perkembangan anak.
Manfaat Kelas Ibu Balita
Bagi ibu balita dan keluarganya, kelas ibu balita merupakan sarana untuk mendapatkan teman, bertanya, dan memperoleh informasi penting yang harus dipraktekkan.
Bagi petugas kesehatan, penyelenggaraan kelas ibu balita merupakan media untuk lebih mengetahui tentang kesehatan ibu balita, anak dan keluarganya serta dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan ibu balita serta keluarganya dan masyarakat.
Konsep pelaksanaan Kelas Ibu Balita
  • Memakai buku KIA sebagai alat (acuan) utama pembelajaran.
  • Metode belajar memakai pendekatan cara belajar orang dewasa, yaitu partisipatif interaktif, ceramah, tanya jawab, peragaan/praktek, curah pendapat, penugasan dan simulasi.
  • Materi: buku KIA, modul yang berkaitan (misal: buku modul tumbuh kembang anak) dan alat-alat bantu lain.
  • Kurikulum: disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi/masalah kesehatan di tempat tersebut. Agar efektif, Kelas Ibu Balita dapat diintegrasikan dengan kegiatan terkait yang ada di masyarakat, misalnya Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) atau kegiatan Desa lainnya.
  • Dari, oleh dan untuk masyarakat: seluruh masyarakat termasuk tokoh-tokoh agama dan masyarakat berperan dalam pelaksanaan Kelas Ibu Balita.
  • Peserta: Ibu-ibu yang mempunyai anak berusia antara 0-5 tahun. Tiap kelas dibagi berdasarkan kelompok umur balita: 0-1 tahun, 1-2 tahun, dan 2-5 tahun. Jumlah peserta idealnya maksimal 15 orang/kelas.
  • Fasilitator/pengajar: Bidan atau petugas kesehatan yang telah dilatih menjadi fasilitator Kelas Ibu Balita atau yang telah menjalani on the job training Kelas Ibu Balita.
  • Narasumber: Narasumber diperlukan untuk memberi input tentang topik tertentu. Narasumber merupakan tenaga kesehatan dalam bidang spesifik tertentu seperti: ahli gizi, dokter, bidan, perawat, perawat gigi, Kader PAUD, dll.
  • Waktu: disesuaikan dengan kesiapan ibu/bapak/keluarga, bisa pagi atau sore hari. Lama kegiatan 20-60 menit atau disesuaikan dengan kondisi setempat.
  • Frekuensi pertemuan: 3 kali pertemuan atau sesuai hasil kesepakatan antara fasilitator dengan peserta.
  • Tempat fleksibel: bisa di Balai Desa, Dusun, memakai salah satu rumah warga, Posyandu, Puskesmas, RB, RS, dll.
Dimana dan kapan sebaiknya melaksanakan Kelas Ibu Balita?
  1. Di Posyandu, pada meja penyuluhan atau pada awal atau akhir kegiatan Posyandu
  2.  Bersamaan dengan kegiatan PAUD atau BKB
  3.  Dijadwalkan tersendiri, misal: di rumah warga, Balai Desa, Dusun, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes/Polindes), Puskesmas, Klinik, RB atau RS.
Contoh Kurikulum Kelas Ibu Balita:
Modul A (untuk usia 0-1 tahun):
  1. – ASI
  2. – Imunisasi
  3. – Makanan pendamping ASI (untuk anak usia 6-12 bulan)
  4. – Tumbuh kembang bayi
  5. – Penyakit terbanyak pada bayi (Diare, ISPA)
Modul B (untuk usia 1-2 tahun):
  1. – Merawat gigi anak
  2. – Makanan pendamping ASI (untuk anak usia 1-2 tahun)
  3. – Tumbuh kembang anak usia 1-2 tahun
  4. – Penyakit pada anak (kecacingan, gizi buruk, dll)
  5. – Permainan anak
Modul C (untuk usia 2-5 tahun):
  1. – Tumbuh kembang anak
  2. – Pencegahan kecelakaan
  3. – Gizi seimbang
  4. – Penyakit pada anak (TBC, DBD, Diare, dsb)
  5. – Obat pertolongan pertama
  6. – Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
KEGIATAN KELAS IBU BALITA
1.PERSIAPAN
  • Pertemuan persiapan
  • Pengkajian kebutuhan dasar
  • Merancang penyelenggaraan: Pelatihan bagi pelatih (TOT), Pelatihan bagi fasilitator, dan Pendekatan pada tokoh agama        dan tokoh masyarakat
2. PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA
  • Indentifikasi sasaran
  • Mempersiapkan tempat dan sarana belajar
  • Mempersiapkan materi
  • Mengundang ibu yang mempunyai anak yang berusia antara 0-5 tahun
  • Mempersiapkan tim fasilitator dan narasumber
  • Menyusun rencana anggaran
  • Menyelenggarakan kelas ibu balita
  • Monitoring dan evaluasi

Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Desa Puspo



Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu ( menjelang persalinan ) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang.

Tujuan kelas ibu hamil adalah meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos / kepercayaan / adat istiadat setempat, penyakit menular seksual dan akte kelahiran.

Adapun keuntungan kelas ibu hamil adalah materi diberikan secara menyeluruh dan terencana, penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan petugas sebelum penyajian materi, dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai topik tertentu, waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian materi terstruktur dengan baik, ada interaksi antar petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat pembahasan materi dilaksanakan. Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan, dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil dalam memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistem pembelajaran.

Sasaran peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 4 sampai 36 minggu karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal 10 orang setiap kelas, jika diperlukan suami/ keluarga diikut sertakan.

Dalam memberikan pendidikan pada ibu hamil tersebut dilakukan langkah-langkah dari mulai persiapan sampai pelaksanaan pembelajaran kelas ibu hamil Depkes & JICA (2008) antara  lain sebagai berikut:
  1. Melakukan identifikasi terhadap ibu hamil yang ada di wilayah kerja. Ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah ibu hamil dan umur kehamilannya sehingga dapat menentukan jumlah peserta setiap kelas ibu hamil dan berapa kelas yang akan dikembangkan dalam kurun waktu tertentu misalnya selama satu tahun. 
  2. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu hamil, misalnya tempat di puskesmas atau polindes, kantor desa/balai pertemuan, posyandu atau di rumah salah seorang warga masyarakat. 
  3. Sarana belajar menggunakan kursi, tikar, karpet, VCD player dan lain-lain jika tersedia. 
  4. Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan kelas ibu hamil serta mempelajari materi yang akan disampaiakan
  5. Persiapan peserta kelas ibu hamil, mengundang ibu hamil umur antara 5 sampai 8 bulan. 
  6. Siapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja fasilitatornya dan nara sumber jika diperlukan. 
  7. Membuat rencana pelaksanan kegiatan Akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, sebagai kegiatan/materi ekstra Menentukan waktu pertemuan, yang disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit dan senam 30 menit.
Materi pertemuan pada kelas ibu hamil terbagi dalam:
  • pertemuan pertama mengenai hehamilan, perubahan tubuh dan keluhan yang membahas tentang apa kehamilan itu, perubahan tubuh ibu selama kehamilan, keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya (kram kaki, wasir dan nyeri pinggang), apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan anemia. Materi berikut pada pertemuan pertama mengenai perawatan kehamilan yang membahas kesiapan psikologis menghadapi kehamilan, hubungan suami istri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi ibu hamil, tanda-tanda bahaya kehamilann dan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
  • Materi Pertemuan kedua meliputi persalinan yang membahas tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan, proses persalinan. Materi selanjutnya adalah perawatan nifas yang membahas apa yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui ASI ekslusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas dan KB pasca persalinan
  • Pada pertemuan ketiga materi yang dibahas adalah perawatan bayi meliputi : perawatan bayi baru lahir (BBL), pemberian K1 injeksi pada BBL, tanda bahaya bayi baru lahir (BBL), pengamatan perkembangan bayi/anak, Pemberian imunisasi pada BBL.Materi berikutnya tentang mitos yaitu penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.Selanjutnya penyakit menular yang meliputi Infeksi menular seksual (IMS), Informasi dasar HIV/AIDS dan pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil. Pada pertemuan ini juga dibahas tentang pentingnya akte kelahiran.
activate javascript
Sumber : Departemen Kesehatan RI. 2011. Pedoman Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Depkes RI


















Tes IVA dan PAP SMEAR adalah cara mendeteksi kanker servik

Kanker serviks adalah jenis kanker yang kerap kali menyerang wanita. Meski termasuk ganas, kanker yang berkembang di leher rahim ini sebenarnya dapat dicegah dan dideteksi sejak dini. Tentunya, hal ini dapat meningkatkan peluang kesembuhan.
Saat ini, ada beberapa cara untuk mendeteksi kanker serviks, yaitu dengan pap smear dan tes IVA. Lantas, sebenarnya apa sih tes IVA dan pap smear itu? Seberapa efektif pemeriksaan tersebut mendeteksi adanya kanker serviks? Deteksi kanker serviks dengan tes IVA dan pap smear, apa bedanya? Kanker serviks adalah kanker yang disebabkan oleh infeksi virus Human papillomavirus (HPV), yang dapat ditularkan baik melalui hubungan seksual maupun lewat kontak kulit ke kulit. Sama seperti jenis kanker lainnya, jika kanker serviks dapat ditemukan dalam keadaan awal, tentu akan meningkatkan peluang kesembuhan.
Biasanya, deteksi dini kanker serviks dilakukan dengan melakukan:

  • Pap smear 
Pap smear adalah pemeriksaan kesehatan yang mampu mendeteksi kanker serviks. Bahkan para ahli menyatakan bahwa tes ini juga bisa mendeteksi tahapan pre-kanker – satu tahap sebelum kanker serviks terjadi.
Pap smear sebaiknya mulai dilakukan secara rutin dalam tiga tahun sekali ketika Anda telah menikah ataupun telah melakukan hubungan seksual. Pemeriksaan ini memeriksa jaringan sel serviks atau leher rahim Anda.
Pemeriksaan dilakukan ketika Anda tidak sedang mengalami menstruasi. Jadi, ketika pemeriksaan dilakukan, dokter akan mengambil sedikit bagian dari leher rahim dan kemudian dilanjutkan dengan pengecekan laboratorium. Dari jaringan tersebut, akan ketahuan, apakah sel-sel leher rahim Anda normal atau tidak. Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan tes pap smear tak lama , hanya sekitar 10-20 menit.
Ketika akan melakukan pap smear, perhatikan dulu aturan berikut ini:
  1. Jangan berhubungan seks dua hari sebelum tes. 
  2. Jangan membersihkan vagina dengan douche dua hari sebelum tes. Bilas vagina cukup dengan air hangat. 
  3. Jangan menggunakan kontrasepsi vagina, seperti busa, krim, atau jeli. 
  4. Jangan menggunakan obat-obatan untuk vagina. 

Biasanya, Anda juga diminta untuk mengosongkan kandung kemih Anda sesaat sebelum melakukan tes. Selain itu, Anda juga harus memberitahukan dokter apabila sedang mengonsumsi pil KB atau pun sedang keadaan hamil.

  • Tes IVA 
Tidak seperti pap smear yang mungkin lebih dikenal, tes IVA (inspeksi visual asam asetat) adalah pemeriksaan leher rahim yang juga bisa digunakan sebagai pendeteksi pertama.
Jika dibandingkan dengan pap smear, tes IVA cenderung lebih murah karena pemeriksaan dan hasil diolah langsung, tanpa harus menunggu hasil laboratorium.
Jadi, tes IVA menggunakan asam asetat atau asam cuka dengan kadar 3-5 persen, yang kemudian diusapkan pada leher rahim. Setelah itu, hasilnya akan langsung ketahuan, apakah Anda dicurigai memiliki kanker serviks atau tidak.

Meskipun terdengar menyeramkan, sebenarnya pemeriksaan ini tidak menyakitkan dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja. Ketika jaringan leher rahim memiliki sel kanker, maka biasanya jaringan akan terlihat luka, berubah menjadi putih, atau bahkan mengeluarkan darah ketika diberikan asam asetat. Sementara, jaringan leher rahim yang normal, tidak akan menunjukkan perubahan apapun.
Pemeriksaan ini dianggap pemeriksaan awal yang efektif dan murah untuk mendeteksi kanker serviks. Pasalnya, tidak dibutuhkan waktu dan pengamatan laboratorium lagi untuk tahu hasilnya. Selain itu, kelebihan tes IVA lainnya adalah pemeriksaan ini aman dilakukan kapan pun.

Tak mau kena kanker serviks? Tenang, Anda bisa mencegahnya Kanker serviks menjadi satu-satunya jenis kanker yang bisa dicegah. Ya, Anda bisa menghindari penularan virus HPV dan membuat tubuh kebal dari penularan virus tersebut. Caranya adalah dengan vaksinasi HPV. Vaksin HPV terbukti dapat menghindarkan kaum wanita dari kanker serviks. Bahkan disebutkan oleh National Cancer Institute, Amerika Serikat, bahwa vaksin HPV dapat mencegah 97 persen kasus kanker serviks pada wanita. Maka dari itu, sebaiknya segera lakukan vaksinasi HPV dengan mengunjungi pelayanan kesehatan terdekat. Saat ini sudah banyak pelayanan kesehatan yang menyediakan fasilitas vaksin HPV. Jangan lupa juga ajak anak Anda untuk mendapatkan vaksin HPV, pasalnya vaksin ini justru lebih efektif ketika dilakukan pada anak yang berusia 9-10 tahun.

Minggu, 12 Juni 2016

PERMOHONAN SIPB




Perihal : Permohonan Surat Izin Praktek Bidan (SIPB)
Kepada Yth.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo
Di  PURWOREJO
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama lengkap             : Leny Widi Astuti, Amd.Keb
Tempat tanggal lahir   : Magelang, 26 Juni 1989
Alamat rumah             : Kedungkamal RT/RW : 03/03 Grabag, Purworejo
Pendidikan                  : Diploma III  Kebidanan
Tahun lulus                  : 2010
No. STR/SIB/SerKom: 14 02 5 2 1 12-0300070 Berlaku sampai 26 Juni 2017
Alamat Praktik            : Dsun Duduan, Puspo, Bruno, Purworejo
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 1464/MENKES/PER/X/2010 tentangIzin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, dengan ini saya mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Praktik Bidan (SIPB)
Sebagai bahan pertimbangan terlampir :
1.      Fotokopi STR yang masih berlaku dilegalisir
2.      Surat Keterangan Sehat fisik dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktek (SIP)
3.      Surat pernyataan memiliki tempat praktek, diketahui kepala puskesmas setempat
4.      Pas foto ukuran 4X6 sebanyak 2 (dua) lembar
5.      Rekomendasi dari Organisasi Profesi (IBI) asli berdasarkan nama pemohon
6.      Rekomendasi/ izin dari atasan langsung bagi bidan PTT.
7.      Fotokopi KTP yang masih berlaku
8.      Surat Pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan limbah (SPPL) disetujui Kepala Kantor Lingkungan Hidup sesuai Peraturan Bupati Purworejo Nomor 24 Tahun 2010
9.      Fotokopi SK Pengangkatan terakhir bagi PTT
Demikian atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih

Purworejo, 12 Desember 2014
Pemohon


Leny Widi Astuti, Amd.Keb

Rabu, 01 Juni 2016

CONTOH SPPD BOK 2016



          PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
             DINAS  KESEHATAN

             UPT PUSKESMAS  BRUNO

     Jl. Raya Kutoarjo – Wonosobo Km. 26 Kode Pos 54161
 


                   Lembar ke   :
          Kode No      :
Nomor         : 094 /     /  2016

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS
( S P P D )


1.   Pejabat yang memberi perintah
:
2.   Nama /NIP Pegawai yang diperintah  
:
3.   a. Pangkat dan golongan
    menurut PP No. 6 Tahun
    1997
b.   Jabatan
c.    Tingkat menurut peraturan Perjalanan     
:


:
:
4.   Maksud Perjalanan Dinas
:
5.   Alat angkut yang digunakan
:
  1. a. Tempat berangkat
b.   Tempat tujuan        
:
:
7.   a. Lamanya Perjalanan Dinas
b.  Tanggal berangkat
c.  Tanggal harus kembali    
:
:
:
8.   Pengikut
:
9.   Pembebanan Anggaran
a.  Instansi
b. Mata Anggaran
:
:
:
10. Keterangan Lain-lain
:


Dikeluarkan di      : Pada tanggal          :


PURWOREJO
27 Februari 2016
KEPALA UPT PUSKESMAS BRUNO



dr. NUR SALIM
Pembina
NIP. 19780708 200501 1 009





Sppd No.
Berangkat dari                         Pada Tanggal
Ke
: 094/      /2016
: Puskesmas Bruno
: 2/03/21016
: DKK  Kab.Purworejo

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan



NGADIKIN
NIP. 19641020 198703 1 012
I.     Tiba di
Pada Tanggal
Kepala
:
:
:
Berangkat dari
Ke
Pada Tanggal
Kepala
:
:
:
:




................................




……………………………
II.   Tiba di
Pada Tanggal
Kepala
:
:
:


Berangkat dari
Ke
Pada Tanggal
Kepala
:
:
:
:
III.  Tiba di
Pada Tanggal
Kepala
:
:
:


Berangkat dari
Ke
Pada Tanggal
Kepala
:
:
:
:
IV.   Kembali
:


Pada Tanggal
:


Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut diatas benar dilakukan atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya


KEPALA UPT PUSKESMAS BRUNO




dr.NUR SALIM
NIP. 19780708 200501 1 009
V.     CATATAN LAIN - LAIN

VI.   PERHATIAN
Pejabat yang berwenang memberi SPPD Pegawai yang melakukan perjalanan Dinas para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta Bendaharawan bertanggungjawab berdasarkan peraturan-peraturan keuangan Negara apabila Negara menderita rugi akibat kesalahan,kelalaian dan kealpaannya.